Friday, August 28, 2009

Horee!! saya punya leptop!

Listening to : Chiisana koi no uta - Mongol800; SunShine - Maliq n D'Essential; Habibi ya nur el ain - Amr Diab
Wathcing : TV tunerku lagi rusak.. :(
Eating : Energen Oat Milk mix berry, enak lho!
Drinking : Nutrisari Fruit n Veg'
Mood : bingung mau sedih apa senang..
Playing : baru install ulang, ga ada game e..

"Horeeee!!! akhirnya aku punya leptop! :D"

Yap, kira-kira pertengahan semester dua, alhamdulillah dengan bantuan dana beasiswa, orangtuaku (thx mom! I luv u full!) membelikan benda yang sudah sangat saya idamkan dari awal kuliah. Bagaimana tidak? semenjak kuliah, kebutuhan akan tugas dan mobilitas dibanding dengan waktu yang tersedia, menuntut saya untuk bisa mengerjakan tugas setiap saat dimana saja, disela-sela waktu yang ada. Dan fasilitas di Jurusan Teknik Elektro dengan cakupan hotspot diharmpir semua sudut gedung memang sangat memudahkan para civitas akademika yang membawa laptop. Ditambah lagi dengan bandwidth yang tembus sampai 350kbps (kalau jam 2 malem). :D

Walau dari segi performa belum memuaskan jika dibanding dengan MacBook Pro -ya iya lah- tapi Acer Aspire 4520 ini telah menghasilkan beberapa ratus ribu rupaiah dari beberapa job design grafis yang saya tangani ($$) -ayo ayo.. siapa lagi yang mau ngasih kerjaan?? mumpung masih harga promosi.. hehehe-.

Untuk menunjang hobi desain grafis saya ini, RAM yang semula hanya 512 saya upgrade jadi 2GB DDR2. Hasilnya cukup signifikan untuk running software macam Corel Draw dan Photoshop di Windows XP bajakan. Tentu saja ini juga berkat dukungan processor yang cukup mumpuni : AMD Turion 64 X2 2GHz dengan L2 Chache-nya sebesar 512KB. Satu hal yang masih kurang yaitu kualitas grafisnya yang hanya ditangani oleh NVIDIA GeForce 7000M. Yap, tak bisa dipungkiri, untuk running game favorit saya, Need For Speed versi terkini (NFS Undercover), hasilnya parah banget. Dengan terpaksa, saya cuma bisa main NFS MostWanted :(

Karena NFS MostWanted sudah tamat dulu pas kelas 2 SMA dalam waktu satu minggu, saya pun cepat bosan dengan game ini. Untuk mengalihkan rasa bosan dan sepi, saya terbiasa untuk mendengarkan musik saat mengerjakan tugas. Saya hampir suka semua genre musik, mulai jari Jazz (paling favorite) sampai metal, alternative maupun pop, classic atau RnB, bisa juga gamelan dan gambus sampai techno dan house. Akibatnya, dalam waktu singkat Harddisk sebesar 120GB yang semula saya rasa sudah cukup, terisi penuh oleh mp3, video clip, Serial Heroes, Proposal Daisakusen, dan film- film yang lagi tayang di bioskop. Komputer KMTE dan ftp memang top dah! :D

Di semester 3, banyak tugas yang membutuhkan software tertentu. Saking banyaknya, harddisk saya benar-benar penuh. Saya memutuskan untuk balik dari Vista yang autis itu ke Windows XP lagi (tapi kali ini asli, lewat MSDNAA). Sekalian mempartisi ulang harddisk yang tatanan file-filenya semrawut, saya juga menyediakan space untuk Ubuntu 8.10 Intrepid. Pembagian partisinya adalah 20GB untuk OS Windows, 10GB untuk Ubuntu, dan sisanya untuk storage.

Ternyata tidak mudah untuk mengorganisasikan file-file yang hampir mencapai 70GB, tidak termasuk film, serial, jdorama, dan master software serta bergiga-giga video clip dan mp3 yang tidak terlalu saya suka yang telah saya burn. Lebih dari 1 Semester saya berusaha, tapi hasilnya masih saja berantakan. Maklum, 70GB data tesebut terdiri dari 150.238 Files dan 13.313 Folders. Tapi saya memang belum pernah mengalokasikan waktu khusus untuk menangani hal ini. Hanya sambil lalu.

Untuk menata file-file tersebut, saya lakukan dengan cara konvensional yang umum dilakukan oleh kebanyakan dari kita, yaitu memasukan file-file yang setema kedalam satu folder dan memberi label pada folder tersebut dengan nama yang mudah dipahami. Jika ada subtema, ya bikin subfolder. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari gambar dibawah ini :

Dalam Drive ini, ada 6 Folder utama, yaitu DATA, MASTER, MOVIE, MUSIC, Program Files, dan Temporary Folder. Folder DATA adalah folder paling penting bagi saya karena berisi file-file kuliah, foto-foto semenjak SMA sampai sekarang, file-file kerjaan design grafis, sampai catatan pribadi ada disini. Folder MASTER, MOVIE, MUSIC berisi file sesuai dengan nama folder tersebut. Selain sebagai storage, drive D juga saya gunakan untuk menginstall program-program besar karena drive C sudah terpakai untuk Windows 7 kurang lebih 10GB. Setelah dilihat size masing-masing folder, selain paling penting, folder DATA juga paling besar, yaitu 35.5 GB dengan 87.632 files dan 10.007. Porsi paling besar kedua adalah folder MUSIC dengan 21.7GB dan 5.419 files. Untuk folder MASTER dan MOVIE sebagian besar sudah saya burn dan folder Temporary malah sudah saya burn semua.

Seharusnya kalau cara diatas dijalankan secara konsisten, susunan file dalam storage saya tidak seberantakan sekarang ini. Masalahnya, sering saat ada file baru, langsung saya masukkan ke dalam folder Temporary karena memang belum ada folder/subfolder yang cocok atau memang belum sempat saja. Untuk itulah saya membuat temporary folder. Tapi karena terlalu sering, folder ini pun bengkak sampai sempat 7GB lebih (doh).Untuk mengatasi hal tersebut, disela-sela waktu yang ada, saya pilah-pilah file-file tersebut sesuai temanya. Masalah yang sering saya temui disini adalah saya lupa isi file itu atau nama file itu rancu. Kalau sudah begini, yang saya lakukan adalah memasukkan ke folder yang jelas setema dengan file itu. Misalnya, saya temui file mp3 yang judulnya 'LNPAOD340923JROF-3-04' atau Track-01, maka saya masukkan saja file itu kedalam folder MUSIK, jika saya tau itu lagu dari band Indonesia, maka saya masukkan ke subfolder Lokal. Tapi ya karena hanya saya lakukan di sela-sela waktu saja, langkah ini sering terhenti dan tidak ingat sudah sampai dimana, akibatnya malah semakin banyak file-file yang tercecer. Saat masih menggunakan OS Windows XP, saya sangat mengandalkan Google Dekstop yang dapat dengan cepat mencari file bahkan seisinya. Berikut contoh akibatnya :

Sebenarnya saya telah menjadwalkan libur semester genap kamarin untuk menata file-file sekaligus mengupgrade Ubuntu 8.10 ke 9.04 Jaunty Jackalope dan mengganti XP ke windows 7 RC. Tapi pas libur kemarin pas ada beberapa job yang datang bersamaan. Demi mengejar deadline, saya urungkan niat tersebut. Baru beberapa tiga hari ini saya menggunakan Windows 7 dan file-file saya masih berceceran. Dan saya juga belum bisa masuk ke Ubuntu karena grub nya masih tertutup.

Dimana-mana, konsisten itu memang susah.